Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Pasang SSD di Laptop


Secara bawaan, laptop biasanya menggunakan harddisk yang masih menggunakan sistem piringan di dalamnya sebagai komponen penyimpanan data. Banyak pabrikan memilih menggunakan harddisk karena kapasitas yang cukup besar dan harga yang tidak lebih mahal dibanding SSD.

Namun ada kekurangan mendasar bagi laptop yang menggunakan harddisk yaitu tidak terlalu cepat dalam membaca data, hal ini dikarenakan harddisk mengandalkan putaran pada piringan. Sementara jika dibandingkan dengan SSD, SSD tidak menggunakan piringan magnetis untuk menyimpan data melainkan menggunkan sirkuit data yang disebut memori flash.

Kekurangan tersebut bisa kamu rasakan saat booting atau loading Windows saat pertama kali dinyalakan, kamu perlu menunggu beberapa saat sampai loading selesai dan laptop bisa digunakan. Kendala serupa juga bisa kamu rasakan saat membuka aplikasi atau game "berat".

Bagaimana solusinya untuk mengatasi kendala tersebut?

Salah satu caranya adalah dengan mengganti komponen harddisk kamu dengan SSD (Solid State Drive).

Kamu bisa membeli SSD melalui toko online seperti Bukalapak atau Tokopedia. Harga SSD umumnya lebih mahal dibanding harddisk dan memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas namun dengan SSD proses pengolahan data di laptop kamu akan lebih cepat.

Bagaimana cara mengganti harddisk dengan SSD di laptop?

Baik harddisk maupun SSD memiliki ukuran dimensi yang sama yaitu 2,5 inchi dengan ketebalan 7mm. Penggantian tidak memerlukan perangkat converter atau perangkat tambahan, cukup dengan melepas casing belakang laptop kamu dan menukar keduanya secara fisik. Berikut adalah detail langkah-langkahnya:

1. Backup data

Karena harddisk lama kamu menyimpan semua data termasuk sistem operasi. Kamu perlu mencadangkan datanya. Jika kamu tidak ingin menginstal ulang sistem operasi (Windows) setelah penggantian, kamu bisa cloning data harddsik lama kamu dan memindahkannya ke SSD.
Catatan: Cloning data harddisk biasanya membutuhkan bantuan teknisi karena memiliki cara tersendiri dan memiliki resiko besar kehilangan data.

2. Buka casing belakang laptop kamu dengan melepaskan sekrup yang melekat ke casing belakang.

Pastikan seluruh sekrup di bagian belakang casing dilepas semua, terkadang ada label yang menutupi lubang baut jadi kamu harus lepas labelnya terlebih dahulu.


3. Lepas baterai

Jika baterai laptop kamu bukan baterai tanam atau baterai laptop kamu dapat dilepas, lepaskan baterai tersebut.

4. Lepas CD ROM

Kamu perlu juga melepas CD ROM agar casing belakang dapat terlepas dengan sempurna. Cara melepasnya adalah dengan menarik keluar sisi CD ROM sampai benar-benar terlepas seperti gambar berikut.


5. Ganti harddisk

Ada beberapa baut yang menahan harddisk ke bagian motherboard. Lepaskan terlebih dahulu baut tersebut kemudian lepaskan harddisk.

Setelah melepas harddisk, pasang SSD sebagai gantinya kemudian bautkan ke penyangganya.

Foto: support.hp.com

6. Pasang casing

Pasang kembali casing belakang laptop termasuk baterai dan CD ROM.

7. Install ulang sistem operasi

Karena data di SSD kamu masih kosong, kamu perlu install sistem operasi seperti Windows dan setelahnya kamu perlu memindahkan kembali data yang sudah di backup di awal ke laptop kamu yang sudah menggunakan SSD.

Saran:

Karena kapasitas SSD terbatas sebaiknya manfaatkan harddisk lama kamu menjadi harddisk external yang dapat dihubungkan ke laptop melalui port USB. Caranya kamu perlu membeli harddisk enclosure atau biasa disebut dengan casing harddisk. Berikut adalah contohnya: